Senin, 08 Juli 2013

Sheila …

Hi fellas, when u find people who’s not can survive.. ehmm maybe she is Sheila. A lady was killed a offside of moment.
2 tahun sudah Sheila ngejalani hari-harinya tanpa Rakha. Yaa, rakha pria lajang, muda, mandiri, penuh cinta & buaian keromantisan dan si pencipta seni. Lain dengan Sheila yang hanya si penikmat seni. Khususnya seni yang selalu rakha send lwt image MMS. Mungkin layaknya pohon Sheila seperti pohon jati tua yang tinggal akar dan ranting, terpekik matahari yg sudah kehabisan daun. Bahkan angin pun enggan menyapa pohon tua ini. Sedangkan rakha jauh dari pandangan mata dan bathin Sheila mungkin seperti pohon sakura yang mekar saat musim semi atau seperti bunga bonsai yang hijau merana dengan topangan batang yang kokoh kecil itu. Right?

Tanpa rakha, Sheila begitu mati.ya mati dalam kesunyian dan kesalahan yang tak pernah termaafkan oleh rakha. Tiap waktu saat Sheila merindukannya dia tak berani untuk menanyakan kabar rakha. Mungkin percuma saja, karna rakha sudah meninggalkan Sheila untuk selamanya.
lumpuhkan lah ingatanku hampuskan tentang dia sebait lagu yang menggambarkan perasaan Sheila saat ini. Rakha tidak tahu betapa saying nya Sheila padanya. Tapi ini semua sudah terlambat. Dan sekarang Sheila berjalan dan menatap harinya dengan harapan rakha mau memaafkan dan menyapa Sheila kembali. Rakha tak tahu bagaimana Sheila menangis saat malam tiba untuk menunggu telpon dari rakha. Dan ia tak tahu bagaimana sepinya Sheila dalam keramaian dan selalu berharap ada message untuk nya dari rakha.
tidak, itu tidak mungkin ada.

Mungkin Sheila seperti manusia bodoh yang masih mengharapkan seseorang yang tak mungkin mencintainya kembali, kenapa tuhan membuat hati Sheila seperti ini? Kenapa tuhan? Haruskah Sheila menyaksikan kemesraan rakha dengan wanita lain? Itulah satu masaa yang Sheila takutkan selama ini dan menjadi nyata dikehidupannya.
Dihari-harinya Sheila hanya ditemani teman buku dan mumu (dulu) yang ia tau tak pernah mati, bosan atau meninggalkannya. Saat mumu masih hidup, mumu yang menemani Sheila untuk menciptakan suasana kehangatan dihidupnya. Baginya semakin banyak ia bercerita tentang hidupnya, semakin akan menyusahkan orang lain. Dan hidupnya bukan untuk dikonsumsi uuntuk makhluk tuhan lainnya.

Saat malam tepatnya 6 Juni, Sheila menangis mengingat rakha. Ia sangat merindukan rakha tapi apa daya, itu semua hanya bisa ia bayar dengan tangisannya. Sheila pun memberanikan diri menelpon rakha hanya untuk mendengar suaranya. Itu saja tidak lebih. Kelang beberapa menit, rakha menjawab telepon Sheila. Tapi ia tak tau itu Sheila
Halo, ia haloo.. halo.. haloo sebuah suara yang Sheila rindukan. Ia pun tak dapat menahan isak tangisnya. Lalu telpon ini pun terputus.
Kesalahan masa lalu Sheila mungkin akan susa untuk rakha maafkan. Sheila harus terima itu. Dan kini Sheila hanya dapat mendoakan rakha mendapatkan yang terbaik dihidupnya. Karna harapan Sheila akan percuma saja. Kenapa cinta ini terlambat? Disaat Sheila menyadari rakha yang  terbaik baginya tapi rakha memilih untuk meninggalkan Sheila selamanya.
dalam sebuah buku Charlie brown ia mengatakan Nothing takes the flavour out of peanut butter quite like unrequited love yang berarti : ketika seseorang sangat menyukai roti selai kacang, dan sewaktu cintanya tak terbalaskan oleh orang yang ia cintai, rasa selai kacang itu perlahan akan hilang dari lidahnya disaat ia akan memakan roti selai kacang.

Rakha adalah orang yang menghilangkan rasa selai kacang di lidah sheila

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.